Lantaran terus mengeluarkan bau busuk, pria ini terpaksa menjalani perawatan khusus di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru.
Tawa mengakui, tak menyangka penyakit gatal yang menyerang kulitnya justru berbuah fatal setelah berobat ke dukun.
Ia mengungkapkan, menderita gatal-gatal sejak enam bulan terakhir. Awalnya, waktu itu ia mengira hanya menderita penyakit gatal biasa.
Ia mencoba berobat ke dukun tradisional di kampungnya. Saat itu, ia diberi dua botol air minum dan dikonsumsi selama dua bulan.
Namun, penyakit gatalnya justru semakin parah, bahkan mulai memengaruhi bentuk kulitnya hingga bersisik.
Petani ini lantas mencoba berobat ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat, kemudian dirujuk ke RSUD Tenriawaru.
"Cuma gatal-gatal, dan sekarang begini jadinya," kata Tawa sambil memperlihatkan seluruh badannya yang bersisik, Selasa (11/3/2014).
Di rumah sakit, Tawa menjalani perawatan khusus dari sejumlah dokter ahli kulit dan dirawat di ruang isolasi. Sejak dua hari terakhir, Tawa ditemani oleh istri dan dua orang anaknya.
Hingga kekinian, para dokter ahli belum mengetahui penyebab kulit Tawa hingga bersisik.
"Dalam istilah medis, penyakit ini disebut istiosisi atau kulit bersisik, dan sampai sekarang ini para dokter ahli belum menemukan penyebab penyakit yang diderita sang pasien," tutur Ramly, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) RSUD Tenriawaru.
0 komentar:
Posting Komentar