Jendela DUNIA-Deretan Nestapa Rakyat Palestina Berikut ini kami tuliskan
sebagiandari rangkaian berbagai peristiwa yang menjadikan derita dan
nestapa
bagi rakyat Palestina.
1882 : Dimulailah aliya raya pertama atau imigrasi besar-besaran
orang-orang yahudi ke Tanah Suci. Gelombang pertama imigran Zionis ini
datang dari Eropa Timur
sebanyak 25.000 orang.
1896 : Wartawan Austria Theodor Herzl, pendiri gerakan Zionisme,
menerbitkan pamflet berjudul Der Judenstaat yang menyebutkan bahwa
masalah Yahudi hanya dapat dipecahkan dengan mendirikan negara Yahudi di
Palestina atau di
tempat lain.
1897 : Kongres I Zionis di Basle,
Swiss. Para peserta kongres
sepakat perlu ada negeri sendiri,
tetapi mereka belum tahu di mana
negeri sendiri itu dan bagaimana
mendapatkannya.
1904-1914 : Gelombang kedua
Zionis datang sebanyak 40.000 orang, sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat jadi 6% dari total penduduk.
1917 : Menlu Inggris Arthur J
Balfour mengeluarkan sebuah
deklarasi yang disebut Deklarasi
Balfour yang mendukung perlunya ada negeri sendiri bagi bangsa Yahudi di Palestina.
1919-1923 : Gelombang ketiga
imigran Zionis datang sebanyak
lebih dari 35.000 orang, sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat
jadi 12% dengan kepemilikan tanah 3% dari luas total tanah.
1922 : Keluar apa yang disebut
“buku putih” Inggris mengenai
Palestina tentang pembagian
wilayah. Bagian timur disebut
Transjordania yang diserahkan
penguasaannya pada Emir
Hashemite Abdullah dan bagian
barat boleh ditempati orang-orang Yahudi tetapi hanya di sebelah barat Lembah Yordan.
1924-1928 : Gelombang keempat imigran Zionis datang sebanyak 67.000
orang, lebih 50% datang dari polandia. Sehingga populasi Yahudi di
Palestina meningkat menjadi 16% dengan kepemilikan
tanah 4,2% dari total wilayah.
1929-1939 : Gelombang kelima
imigran Zionis datang sebanyak
250.000 orang, sehingga populasi Yahudi di Palestina meningkat jadi 30% dengan kepemilikan tanah 5,7% dari total wilayah.
1935 : November, Syeikh ‘Izz Al-Din Al-Qassam, ulama dari kota Haifa,
memimpin perjuangan bersenjata pertama bangsa Palestina melawan pasukan
Inggris dan Zionis. Beliau
gugur syahid tanggal 19 November.
1936-1939 : Pecah pemberontakan rakyat Palestina untuk menentang
perluasan pemukiman dan pendirian Negara Yahudi. Pemberontakan ini sudah
mulai terjadi sejak tahun 1929. Di tengah terjadinya pemberontakan itu
(1937) Komisi Peel mengusulkan pembagian Tanah Suci menjadi wilayah
untuk orang Yahudi dan Arab.
1940-1945 : Kedatangan lebih dari 60.000 imigran Zionis, sehingga
populasi Zionis menjadi 31% dan kepemilikan tanah menjadi 6,0%.
1947 : 18 Februari, Menlu Inggris
Ernest Bevin, mengumumkan
penyerahan masalah Palestina
kepada PBB.
26 September, Inggris mengumumkan keputusan untuk mengakhiri masa Mandat
Inggris. Pada bulan November, Majelis Umum PBB memutuskan membagi
Palestina menjadi dua bagian; Yahudi dan Palestina. Orang-orang Yahudi
menerima keputusan itu, tetapi Palestina dan Negara-negara Arab
menolaknya.
1948 : David Ben Gurion
memproklamasikan negara Israel
disusul pecah perang. Yordania
menduduki Tepi Barat dan Mesir
menguasai Jalur Gaza.
1949 : Perang berakhir dimenangkan Israel dan dicapai gencatan
senjata dengan Mesir, Lebanon, Yordania dan Suriah. Sedikitnya 700.000
orang Palestina menjadi pengungsi.
1967 : Israel menyerang Mesir,
Suriah dan Yordania. Dan pecahlah Perang Enam Hari yang dimenangkan oleh
Israel dengan menduduki Semenanjung Sinai, Dataran Tinggi Golan, Jalur
Gaza dan Tepi Barat.
1969 : Yasser Arafat terpilih
sebagai pemimpin PLO.
1973 : Mesir dan Suriah
melancarkan serangan mendadak terhadap Israel yang menduduki Semenanjung
Sinai dan Dataran Tinggi Golan. Perang ini disebut perang Yom Kippur,
karena terjadi persis pada hari suci menurut kalender Yahudi, Hari Yom
Kippur. Inilah kekalahan pertama Israel.
1977 : Presiden Mesir Anwar Sadat terbang ke Yerusalem dan berpidato
di depan parlemen Israel, Knesset . Ia menawarkan perdamaian penuh jika
Israel bersedia mundur sepenuhnya dari Sinai.
1978 : Pada tanggal 17 September, tercapai kesepakatan damai antara
Israel dan Mesir. Kesepakatan damai yang disponsori Presiden AS Jimmy
Carter itu ditandatangani PM Anwar Sadat di Camp David AS, pada bulan
Maret 1979.
1981 : Pada tanggal 6 Oktober,
Presiden Anwar Sadat dibunuh
saat menghadiri parade militer untuk memperingati perang 1973 melawan Israel.
1987 : Pecah Intifadah pertama di wilayah penduduk Israel.
1991 : 30 Oktober, Konferensi
Perdamaian Timur Tengah di Madrid dengan kehadiran wakil Israel, Suriah,
Yordania, Lebanon dan PLO. Konferensi ini disponsori Presiden Uni
Sovyet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS George Bush, pertemuan ini
tidak membawa banyak hasil. Konferensi
Internasional untuk mendukung
Intifadah Palestina digelar di
Teheran, sebagai tandingan atas Konferensi Madrid.
1993 : Tercapai kesepakatan
antara Israel dan PLO di Oslo,
Norwegia. Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan Pemimpin Palestina
Yasser Arafat menandatangani “Deklarasi Prinsip-Prinsip” di Washington.
Kesepakatan ini menggarisbawahi rencana otonomi Palestina di wilayah
pendudukan.
1994 : 4 Mei, Israel dan PLO
menandatangani kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada
Palestina di Tepi Barat danJalur Gaza yang diduduki Israelsejak 1967.
11 Mei, Israel mulai mengalihkan kekuasaan ke PLO, menyerahkan pangkalan militer Jalur Gaza.
13 Mei, Israel menyerahkan Jericho ke polisi Palestina.
1 Juli, Arafat memasuki Gaza dalam rangka mendirikan otorita Palestina
(Palestinian National Authority disingkat PNA).
1995 : 28 September, PLO dan
Israel mencapai kesepakatan
perluasan otonomi Palestina ke
sebagian besar Tepi Barat. 5
November, Yitzhak Rabin ditembak mati dalam sebuah kampanye perdamaian
di Tel Aviv oleh Yigal Amir, seorang pemuda Yahudi fanatik yang anti
perdamaian.
1996 : 29 Januari, warga Palestina mengadakan pemilu pertama kali untuk memilih presiden dan anggota
parlemen di Tepi Barat dan Jalur
Gaza. Yasser Arafat terpilih
sebagai presiden.
29 Mei, Partai Likud pimpinan Benyamin Netanyahu memenangkan pemilu
dengan program memperlambat proses otonomi untuk memperbaiki keamanan,
memperluas pemukiman dan menolak pembentukan negara Palestina.
1997 : 15 Januari, Netanyahu dan Arafat mencapai kesepakatan selama KTT di Erez mengenai perluasan otonomi Hebron dan Tepi
Barat.
17 Januari, Perjanjian Al-
Khalil ditandatangani Israel-PNA. Isinya: 20% wilayah Al-Khalil tetap
dikuasai Israel dan sisanya diserahkan kepada Palestinian National
Authority atau PNA.
1998 : 23 Oktober, Perjanjian
Maryland ditandatangani Israel-PNA. Isinya: Israel menyerahkan sebagian
wilayah di Tepi Barat kepada PNA, dan sebagai imbalan PNA berjanji
mengatasi masalah kekerasan. 12 Desember, Pertemuan Majelis Nasional
Palestina digelar di Gaza. Pertemuan ini sudah didesain AS dan Israel,
sehingga keputusannya: menghapus salah satu isi deklarasi nasional
Palestina yang menyebut
“penghapusan Israel”.
2000 : 22 Maret, Untuk pertama
kalinya Paus Yohanes Paulus II
mengunjungi Tanah Suci. Paus
dengan berapi-api membela
perlunya tanah air bagi para
pengungsi Palestina. 11 Juli,
Presiden AS Bill Clinton ingin
mengulangi keberhasilan
pendahulunya Presiden Jimmy
Carter dengan mengadakan KTT Camp David II, namun upaya ini gagal.
28 September, Intifadah II dimulai dengan pimpinan HAMAS. 29 September, Pecah kerusuhan
brutal di Yerusalem setelah Ariel
Sharon, pemimpin oposisi selama 45 menit masuk kompleks Haram
al-Syarif, tempat di mana berdiri
Masjid al-Aqsha. Tindakan ini
memicu kerusuhan dan pertumpahan darah.
2001 : 6 Februari, Ariel Sharon,
otak pembantaian Sabra Satilla,
menjadi Perdana Menteri baru
Israel.
17 Juli, Israel mengirim tank
dan unit infanteri ke Tepi Barat
sehari setelah seorang tentara
Israel tewas dibunuh.
14 Agustus, Tank-tank Israel masuk kota Jenin tepi Barat dan menembaki kantor polisi. Ini aksi militer terbesar Israel
di tepi Barat dan Jalur Gaza sejak
1994.
28 September, Ribuan orang
Palestina memperingati ulang tahun
Intifadah dengan pawai, berdoa serta mengheningkan cipta.
19 Oktober, Tank-tank dan tentara Israel masuk ke wilayah Tepi Barat.
Tentera Israel merebut sebagian besar wilayah Bethlehem, Ramallah,
Nablus dan Jenin. Aksi kerusuhan
meningkat. 8 November, Tentara Israel menyerbu kamp pengungsi di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
3 Desember, Helikopter tempur AS merudal wilayah dekat markas besar
Yasser Arafat di kota Gaza disusul ancaman Ariel Sharon. Yasser Arafat
menangkap lebih dari
110 anggota kelompok garis keras untuk memuaskan tuntutan Washington.
2002 : 15 Januari, Israel membunuh Raed al-Karmi pemimpin Brigade Al-Aqsha yang dituding bertanggung jawab atas 10 pembunuhan.
25 Januari, Israel mengerahkan
pesawat tempur menggempur Tepi Barat dan Jalur Gaza. 8 Maret, Tentara
Israel mengamuk di Tepi Barat dan Jalur Gaza sehingga menewaskan 40
orang Palestina. Ini merupakan pertempuran terburuk setelah Intifadah 18
bulan silam.
10 Maret, Israel menghancurkan
markas besar Palestina di Jalur
Gaza.
12 Maret, Untuk pertama
kalinya PBB menyebut Negara
Palestina Merdeka, dan Sekjen PBB Kofi Annan menuduh Israel
melakukan “pendudukan tidak sah” atas tanah Palestina.
28 Maret, KTT Liga Arab sepakat untuk:
menjanjikan perdamaian dengan
Israel dan menjalin hubungan normal dan keamanan. Sebagai gantinya
Israel harus menarik mundur pasukannya dari tanah pendudukan, penetapan
negara Palestina dengan ibukota Yerusalem Timur,
“penyelesaian yang adil” terhadap jutaan pengungsi Palestina.
29 Maret, Tank-tank dan buldoser Israel menggempur kompleks Ramallah
tempat Yasser Arafat berkantor dan kemudian mengepungnya. Sejak itu
situasi Timur Tengah makin panas.
1 April, Tank-tank Israel masuk Turkarem dan Bethlehem dan bahkan
menembaki Gereja Kelahiran Kristus dan mengepung kota tua itu. Dunia
mengecam aksi militer Israel itu,
namun negara Yahudi sama sekali tidak mempedulikannya bahkan meningkatkan serangannya atas Bethlehem dan kota-kota di Tepi
Barat lainnya. Hingga kini ratusan orang Palestina Syahid.
2004 : 22 Maret, Pemimpin Hamas, Syeikh Ahmad Yassin, gugur akibat serangan Israel.
17 April, Abdul Aziz
Rantissi pemimpin Hamas (pengganti Syeikh Ahmad Yassin) gugur akibat
serangan Israel.
9 Juli, Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan Tembok Pemisah Israel adalah illegal, namun ketetapan ini tidak dihiraukan
Israel. Pembangunan tembok terus dilanjutkan sehingga membentuk sebuah penjara raksasa bagi banyak perkampungan Palestina.
26 Oktober, Gigihnya perjuangan Intifadah II membuat Israel kewalahan
dan mengesahkan program penarikan mundur dari Jalur Gaza, sambil
merancang konspirasi lain.
11 November, Yasser Arafat
meninggal dunia karena sebab yang
tidak jelas.
2005 : September, Dimulainya
penarikan mundur tentara Israel
dari Jalur Gaza. Inilah kemenangan para pejuang Palestina setelah 38 tahun. Namun Israel terus memblokade, melancarkan serangan
dan teror ke jalur Gaza.
2008-2009 : Desember-Januari, Israel melancarkan agresi di bawah panji “
Operation Cast Lead” yang menewaskan lebih dari 1400 warga Palestina dan melukai lebih dari 5000 lainnya.(bersambung)